December 30, 2024
Lasik After 5 Years – Setelah 5 Tahun Tanpa Minus/Silinder

Lasik After 5 Years – Setelah 5 Tahun Tanpa Minus/Silinder

Hi guys – post kali ini adalah tentang update-update setelah Lasik RilexSmile yang aku lakukan di tahun 2018 lalu, alias sekarang sudah 5 tahun sejak aku lasik. Awalnya engga mau posting apa-apa lagi tentang lasik aku karena memang engga ada sesuatu signifikan yang terjadi selain beberapa side effects yang aku alami setelah lasik, dan aku sudah pernah bahas mengenai tahapan-tahapan awal sebelum, saat dan sesudah melakukan lasik di postingan ini. Namun akhir-akhir ini, aku dikagetkan dengan beberapa fakta dan kejadian yang baru saja terjadi, yaitu… seperti yang orang sering tanyakan, “Bisa ga sih minus lagi kalau sudah Lasik?” Well… yuk kita bahas dulu satu persatu kenapa ini mungkin terjadi.

Yang pertama, efek setelah lasik. Mungkin karena kornea mata kita jadi tipis, mata kita sering banget kering dan alhasil kita harus menggunakan tetes mata seperti Hialid atau EyeFresh – ini juga selalu diresepkan atau direkomendasikan oleh dokter mata. Memang semenjak lasik, mata aku sering banget kering, lebih cepat merah dan rasanya mudah sekali untuk capek matanya. Terparah adalah saat aku merasa mata aku susah fokus dan agak ngeblur beberapa bulan sejak lasik, dan karena pada saat itu masih ada dalam jadwal kontrol setiap 3 bulan, 6 bulan, dan 1 tahun, aku sekaligus mempertanyakan masalah ini ke dokter mata yang menangani lasik aku.

Beliau bilang, itu kemungkinan karena mata aku kering, terlalu banyak berada di depan layar dan terkena sinar cahaya untuk waktu yang lama. Lagi, beliau meresepkan aku obat eyefresh dan kadang hialid. Setelah menggunakan tetesan mata tersebut, memang mata aku rasanya lebih fresh dan lihat jadi lebih cerah dan terang… tetapi engga menyelesaikan masalah aku beberapa tahun kemudian karena rasanya sering banget kayak gini. Aku juga sempat tanya yaa dari sebelum maupun sesudah lasik, apakah ada kemungkinan minus itu bisa kembali lagi setelah lasik? Beliau tidak menjawab ya tetapi juga tidak menjawab tidak. Harusnya ini sudah menjadi red flag aku sih karena memang dokternya kok engga jelas banget ya menjelaskannya gitu, padahal kan tinggal ia dan tidak.

Yang Kedua, genetik dari mata kita. Saat jauh sebelum lasik, aku memang pernah tanya ke dokter mata mengenai mata minus dan beliau bilang memang ada beberapa orang yang memiliki genetik terkait dengan mata minus ataupun plus. Jadi bisa aja nih, antara kamu dan kakak/adik kamu, kamu sendiri yang minusnya paling parah sementara mereka engga sama sekali atau kecil.

Hal baru yang aku pelajari adalah bahwa karena dia genetik, kemungkinan untuk minus kita ada lagi itu selalu ada. Artinya meski sudah lasik, ya tidak menutup kemungkinan akan bisa minus lagi. Dokter aku yang baru, bahkan bilang, meskipun kamu engga sering main hape, menggunakan mata dengan baik kalau ada genetiknya, ya bisa aja tetap minus dan bahkan lebih parah.

Yang Ketiga, ini yang bikin aku sempat sebal banget dengan dokter tindakan aku sebelumnya dan mungkin wanita yang memperkenalkan aku ke metode RilexSmile, mereka bilang batas maksimal untuk lasik itu di minus 10 dan jika melewati 10 maka sudah tidak bisa lasik. Jadi aku pikir, oke… aku bakal lasik dan saat itu aku pas banget sudah minus 10 sehingga mau gak mau itu kesempatan terakhir aku untuk bisa lasik dong. Ternyataaa… yang sekarang aku baru tau dan pada saat itu tuh jarang banget yaa orang yang sudah lasik dan share pengalaman mereka gitu, jadi aku tuh buta banget dengan pengalaman lasik, ternyata adalah lasik itu engga ada batas maksimalnya!

Pada saat aku periksa mata lagi (step rutin sebelum ketemu dokter; cek mata, pra check up dengan suster dan cek tensi darah), seluruh suster dan orang yang periksa mata aku mempertanyakan keluhan aku, kemudian pertanyaan mereka sama “Dulu pas sudah lasik, masih ada sisa minus gak?” aku kaget dong. Loh emang ada ya orang yang sisa minusnya? Bukannya semuanya langsung hilang karena begitu yang diberitahukan kepada aku. Alhasil pas aku ketemu dengan dokter mataku yang baru, beliau bilang, kalau minusnya terlalu tinggi biasanya akan ada minus yang tersisa, alias engga 100% minusnya hilang.

Berarti ini ada informasi yang diberikan ke aku secara tidak jujur yaa, tidak transparan nih. Pengertian hilang minus itu berbeda dengan yang diberikan kepada aku dan sebenarnya dalam praktek. Menurutku, jika pada saat itu aku tau informasi bahwa bisa ada minus yang tersisa, ini artinya kemungkinan minus itu ada atau mungkin akan ada lagi nantinya, kemungkinan itu ada. Jadi pernyataan minus hilang total itu seharusnya tidak boleh sepenuhnya diberitahu kepada pasien, karena tidak benar dan tergantung pada kondisi masing-masing pasien.

Dari alasan-alasan di atas, aku bisa menyimpulkan sendiri bahwa memang berati minus itu bisa saja kembali lagi meskipun aku sudah lasik. Di tambah lagi jika aku memiliki genetik mata minus – dokter lihat ini dari kornea mata aku, jadi ada pemeriksaan lain dari dokter untuk lihat ukuran bola mata dan lain lagi. Beliau juga kasih tau aku, kemungkinan minus aku bisa naik lagi ada karena minus bisa stabil bisa engga, jadi sebaiknya ditunggu saja dulu sebelum kemungkinan tindakan lain jika aku gak mau pakai kacamata.

Nah gejala awal yang dialami itu apa sih yang mungkin kita harus perhatikan jika sudah lasik? Tentunya yaa… mata kabur! Ini sering banget dianggap sepele menurutku. Mata kabur, berbayang dengan gak fokus itu beda. Apalagi dengan mata kering. Kalau mata kering sih menurutku jadi bikin mata kita sakit, perih dan terbakar rasanya… juga bisa ngerasa matanya jadi capek banget alhasil lama kelamaan jadi gak fokus gitu. Berbeda dengan mata yang kabur atau berbayang, kadang kalau ga fokus juga bisa bikin penglihatan tuh berbayang, makanya lebih baik istirahatin dulu aja matanya kalau sudah kelamaan digunakan.

Dengan mata kabur atau berbayang itu, meskipun kamu fokus melihat satu titik, itu tuh seakan-akan penglihatan kita kabur dan berbayang ada dua. Kalau kita foto dan blur, ya seperti itu hasilnya. Makanya aku merasa ini kayaknya aneh banget untuk mata aku seperti ini. Semakin lama, aku juga merasa engga bisa melihat hal-hal yang jauh, kalau sudah ada tulisan yang jauh dikit… itu sudah benar-benar engga kelihatan dan aku harus mengernyit gitu biar bisa lihat.

Karena itulah aku kembali lagi ke rumah sakit dan memastikan apakah benar aku minus lagi atau engga, atau hanya mata kabur aja nih. Olalala~ ternyata benar, minus lagi. Dokter aku sudah konfirmasi ke aku memang bahwa ada minus, dan minusnya sudah 1.5- di mata kanan dan kiri, tetapi melihat aku punya genetik mata minus sehingga ada kemungkinan bahwa minus ini menambah lagi atau tidak menambah yang artinya sudah stabil.

Yah… begitu jadi akhirnya setelah lima tahun engga pakai kacamata dan melihat dunia dengan sangat jelas, sampai akhirnya kembali lagi dengan harus menggunakan kacamata. Untung banget kacamata ini masih 1.5- minusnya, jadi rasanya sedikit blur tetapi masih bisa melihat banyak hal dengan jelas. Pelajaran menarik dan informasi baru yang didapatkan kali ini, cukup membuat shock tetapi bagaimanapun juga harus terus happy dengan kondisi yang seperti ini. 🙂

Semoga cerita ini engga mengurungkan niat kalian untuk mau lasik, karena tentunya lasik itu sangat membantu sekali untuk penglihatan kalian. Harganya cukup fantastis untuk melakukan tindakan lasik, karena itu kalian harus banyak-banyak research, tanya beberapa dokter untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas dan informasi yang mendalam, serta jangan lupa untuk menerapkan kebiasaan mata sehat ya!

2 thoughts on “Lasik After 5 Years – Setelah 5 Tahun Tanpa Minus/Silinder

  1. Thank you for your post. I really enjoyed reading it, especially because it addressed my issue. It helped me a lot and I hope it will also help others.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to Top