Beberapa waktu lalu aku ada post tentang beberapa serum salah satu brand ternama dari Canada yaitu The Ordinary, salah satu produk yang sangat terkenal ini, merupakan serum yang di klaim dan dipercaya dapat mengurangi noda hitam, mengatasi jerawat, mengecilkan pori-pori, dan juga bisa membantu mencerahkan wajah. Sering banget juga sekarang kita melihat kandungan niacinamide ini mulai muncul di banyak produk-produk kecantikan baik di wajah, tangan, maupun badan seperti sabun mandi, hand body dan masih banyak lagi. Namun, yang jarang kita lihat adalah efek apa sih yang harus kita perhatikan saat menggunakan Niacinamide?
Yang akan aku bahas di sini adalah serum niacinamide, artinya kita akan membahas niacinamide dengan konsentrasi tertentu dan berfungsi sebagai serum wajah. Ada dua merek yang sudah aku gunakan untuk waktu yang lama, yaitu merek The Ordinary dan SKINTIFIC. The Ordinary sudah pernah aku bahas sebelumnya di post sebelum ini (bisa klik di sini) dan beberapa produk lain dari The Ordinary yang pernah aku coba juga, jadi mungkin kalian boleh cek-cek ke post itu yaa untuk produk-produk merek ini. Sementara, sekarang kita punya SKINTIFIC, yang juga sekarang sedang trending banget di dunia kosmetik Indonesia. Ternyata, SKINTIFIC ini juga dari Canada loh! (kok bisa?) hahaha. SKINTIFIC adalah brand asal Canada yang sudah beroperasi sejak 1957 yang berfokus pada kosmetik dan juga skincare, bisa aku bilang hampir seluruh produk SKINTIFIC ini terkenal banget yaa di Indonesia.
Kalau di post sebelumnya mengenai produk Niacinamide dari The Ordinary, aku pernah bahas bahwa ini engga sepenuhnya my holy grail dan juga aku pakai serum ini lebih dari dua tahun. Tujuan awal aku pakainya adalah untuk mengurangi jerawat aktif aku, dan pemakaian serum niacinamide ini disarankan sekitar 3 bulan pemakaian untuk dapat melihat hasilnya. Nah aku pakai lebih dari tiga bulan tuh sampai dua tahunan, menurut aku serum ini tentunya membuat kulit aku lebih cerah dan jerawat aku juga semakin cepat mengeringnya. Jadi all good for that purpose, tapiiii sayangnya produk ini tidak terlalu membantu yaa untuk menghilangkan bekas jerawat aku apalagi kalau ada bekas yang agak menghitam. Mungkin karena dia keras serumnya, maksudnya itu konsentrasinya terlalu tinggi, aku harus jarang-jarang pakainya dan juga tipis-tipis.
Untuk produk dari SKINTIFIC, ini sedikit berbeda dengan merek The Ordinary. Jadi, The Ordinary itu adalah kandungan Niacinamide 10% + Zinc 1%. Zinc sendiri biasanya sering kita temukan dalam produk sun screen yang fungsinya untuk melindungi wajah dari sinar UV, Zinc juga dapat berfungsi untuk menyembuhkan bekas jerawat dan mencerahkan kulit. Berbeda dengan produk Niacinamide dari SKINTIFIC, produk ini menawarkan produk niacinamide dengan Alpha Arbutin, Ceramide, dan Centella, kandungan niacinamidenya juga sama dengan The Ordinary yaitu 10%. Wah banyak banget nih yaa kandungannya… kita punya centella, yang sama juga terkenalnya kandungan ini sekarang, berfungsi seperti anti-aging, dapat melembabkan kulit serta memberikan rasa calming kepada kulit. Lalu ada Ceramide yang fungsinya untuk mengunci kelembaban wajah sehingga menahan kulit kita agar lembut terus. Yang terakhir, terdapat kandungan alpa arbutin yang menurut saya, ini sedikit berat kandungannya… alpa arbutin ini terkenal untuk membantu merawat kulit yang hiperpegmentasi, yaitu warna-warna kulit yang berbeda.
Dari sisi kandungan, sepertinya aku jauh lebih impressed dengan merek SKINTIFIC karena semua kandungan yang aku cari ada disitu! Mulai dari niacinamide itu yang dapat membantu jerawat aktif aku agar cepet kering, ditambah dengan alpa arbutin yang dapat membantu wajahku dengan hiperpegmentasi, kemudian dilembabkan dengan centella dan dijaga kelembaban tersebut dengan ceramide… HMMM kapan lagi?! Ini tuh kayak, all-in-one banget. Kalau kita bahas dari sisi luarnya, packaging daripada kedua brand ini engga kalah bersaing, dua-duanya sangat menarik dan mudah untuk diaplikasikan. Harga sendiri tentunya SKINTIFIC ini lebih murah, namun engga terlalu murah banget juga.
Nah selama lebih dari dua tahun nih menggunakan Niacinamide, aku memang sempet on-off pakainya karena (kemalasan aku sendiri) aku teledor… kadang pakai dan kadang engga. Alhasil, efek yang aku alami setelah pemakaian itu beda-beda. Yang harus kita perhatikan saat menggunakan Niacinamide ini adalah mengingat bahwa kandungan ini cukup keras loh, apalagi dua brand ini menawarkan dengan persentasi 10%. Efek yang terasa atau dapat kita alami setelah pemakaian Niacinamide adalah redness atau kemerahan, perih juga di kulit setelah pemakaian, dan bahkan kamu juga bisa breakout loh jerawatnya setelah menggunakan Niacinamide.
Menurut ku tiga hal ini normal-normal aja yaa untuk dialami, karena kita mencoba produk baru yang kasarnya kulit kita ini engga familiar banget dengan Niacinamide itu. Nah jadi apa sih yang harus kita lakukan saat mau menggunakan Niacinamide? Yuk let’s discuss the do’s dan dont’s
Pertama, coba-coba dulu. Ini maksudnya, jangan berlebihan pakainya. Kalau belum pernah menggunakan Niacinamide sebelumnya, kalian bisa coba Niacinamide dengan sangat-sangat tipis di kulit dan di beberapa bagian wajah saja, seperti misalnya di pipi tengah yang banyak jerawat. Ini salah satu tips yang pernah diberikan oleh dermatologist aku dulu, kalau menggunakan skincare yang fokusnya untuk jerawat (misalnya) coba pakai di daerah yang berjerawat itu dulu sebelum kamu aplikasikan ke seluruh area wajah.
Kedua, jangan di campur dengan serum lain. Masih ada kaitannya dengan yang pertama, kita engga tau nih apakah Niacinamide yang kita gunakan itu cocok atau engga di kulit kita dan juga apakah dia cocok atau engga dengan produk lain yang kita gunakan pada saat yang bersamaan. Kalau kalian menggunakan produk serum lain, atau serum apapun, sebaiknya coba untuk diberhentikan terlebih dahulu untuk menghindari risiko kemerahan, reaksi yang tidak baik diwajah seperti gatal-gatal, panas, merah, atau bahkan breakout yang sebenarnya tidak ditimbulkan dari Niacinamide itu sendiri.
Seperti yang tadi aku sebutkan juga bahwa aku merasa kulit aku jadi panas, perih dan kemerahan saat aku menggunakan Niacinamide, ini hanya di awal-awal aja atau kalau aku sudah lama engga pakai Niacinamide lalu pakai lagi tapi yang tebal nih, nah reaksi ini normal untuk aku dapatkan. Kadang juga di pagi harinya, wajah aku kering kayak kebakar. Jika kalian merasakan ini juga, baiknya kalian menggunakan pelembab wajah yang bagus, yang non-alcohol dan yang engga macem-macem isinya. Jadi memang hanya untuk melembabkan saja. Ini bisa banget di bantu, dan lama kelamaan ketika wajah kita sudah terbiasa dengan Niacinamide, reaksi tersebut engga muncul lagi sih.
Ketiga, jika kalian sudah yakin menggunakan Niacinamide ini engga apa-apa, kalian baru tuh bisa coba menggunakan atau dicampur menggunakan serum lain. Saran aku sih, kalau memang engga perlu-perlu banget, bisa ganti-ganti aja pemakaian serumnya. Jadi misalnya hari ini menggunakan Niacinamide, lalu besoknya menggunakan Salicylic Acid serum dan lain-lain. Yang penting banget sih, menggunakan pelembab yaa karena ini benar-benar menjaga agar kulit kita engga terbakar atau jadi breakout. Bahkan jika breakout, kalian jangan langsung kaget atau khawatir atau langsung memutuskan engga mau menggunakan produknya, di coba dulu… kembali ke saran yang pertama ya hahaha.
Karena ini sesuatu yang baru, tentu wajah kita reaksinya juga berbeda dan di setiap orang itu beda-beda. Hanya karena breakout di awal bukan berati ini tuh engga bagus untuk wajah kita. Siapa tau dibawah lapisan kulit kita itu memang banyak jerawatnya yang mau timbul tapi belum timbul aja. Nah menggunakan Niacinamide siapa tau bisa lebih cepat menyelesaikan proses jerawat itu meskipun diawal jadinya malah jerawatan. Menurut aku ini sesuatu yang normal banget, apalagi kita menggunakan serum untuk jerawat.
Yang Keempat, perhatikan reaksi Niacinamide ketika kalian campurkan dengan produk lain. Yang aku sering rasakan adalah kulit aku jadi seperti kebakar atau kering banget, dan kalau aku campur dengan skincare lain yaa, seperti sun screen di pagi hari ini rasanya kebakar banget wajah aku dan perih justru. Nah aku mencoba menghindari ini, dengan cara menggunakan Niacinamide di malam hari saja, meskipun dianjurkan untuk pagi dan malam penggunaan Niacinamide. Kalau kalian juga merasakan hal yang sama, meskipun sedikit aja, coba untuk periksa sendiri kenapa sih jadi perih atau kebakar? Mungkin bisa karena gak cocok, atau kulit kalian terlalu sensitif, atau bahkan terlalu tebal nih penggunaan Niacinamidenya jadi panas banget rasanya di wajah apalagi kalau wajah kita tuh skin barriernya tipis.
Overall, aku suka Niacinamide dan menggunakan ini bahkan sampai sekarang untuk tujuan mencerahkan wajah aku. Mencerahkan itu menurut aku lama banget memang yaa prosesnya dan juga harus konsisten menggunakan skincare. Harus sering coba-coba juga mana yang bekerja untuk wajah kita dan engga. Jadi memang effort banget gitu, apalagi aku suka merasa kulit aku tuh kusam banget jadi rasanya ingin yang instan padahal engga bisa. Nah semoga artikel ini membantu kalian dan jangan lupa untuk share juga pengalaman kalian menggunakan Niacinamide semoga kita bisa sharing-sharing juga. Thank you so muchh~
Good write-up, I am normal visitor of one抯 website, maintain up the nice operate, and It’s going to be a regular visitor for a lengthy time.
Hey, thank you so much. Glad you enjoy and please come back 🙂