Pertama kali naik gunung… ke Prau. Tinggi. 2 Jam perjalanan, Indahnya luar biasa.
Sepertinya sudah long overdue banget untuk akhirnya bisa share pengalaman menakjubkan satu ini. Yap, foto disamping adalah foto yang saya ambil sendiri dan copyright goes to the writer ok?! Jangan diambil!
Gunung Prau berada di tapal batas tiga kabupaten yaitu Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal, dan juga Kabupaten Wonosobo. Gunung ini sendiri terletak di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah Indonesia.
Pendakiannya dapat ditempuh melalui 3 jalur, yaitu dari jalur kabupaten Batang, Kendal, atau Wonosobo. Dan sekitar bulan Mei 2019 kemarin, saya dan beberapa teman mendaki gunung ini melalui jalur pendakian Patak Banteng, Wonosobo.
Kami berangkat dari Jakarta menggunakan mobil pada malam hari dan sampai sekitar pukul 6 pagi di Base Camp Petak Banteng. Dalam basecamp ini terdapat kamar mandi, base untuk tidur dan lahan parkir yang cukup luas untuk mobil dan juga motor. Jadi super aman dan nyaman apalagi kalau bawa mobil kecil, jangan takut karena disana banyak juga yang bawa mobil kecil. Basecamp juga terletak ditempat sekitaran rumah warga, jadi sebelum berangkat kalau mau beli-beli cemilan atau minum dan makan dulu, lebih enak sebelum nanjak.
Mulainya perjalanan menanjak, nah ketika nanjak saya dan teman-teman melewati pertanian warga. Banyak disana yang bertani kentang, karena itu juga jangan kaget kalau pas lewat beberapa jalurnya banyak tanah dan agak licin. Yang penting hati-hati saja. Kami nanjak sekitar satu jam empat puluh menitan sampai akhirnya sampai ke puncak Prau.
Selama perjalanan, wah amaze banget dengan penampakannya! Cantik dan sejuk banget. Kalau sudah agak diatas, kita bisa lihat seberapa luasnya lahan hijau di Dieng. Kepulan kabut juga banyak, meskipun begitu tapi tetap bisa lihat pertanian-pertanian disana.
Jalur nanjak diawal dan setelahnya juga berubah-ubah, di awal basecamp kita melewati jalur yang masih banyak warga dan pertaniannya, karena itu banyak kentang xD lol, setelahnya ketika mau masuk jalur pendakian gunung, sampai pada post pertama, jalannya agak bebatuan kecil, licin banget apalagi waktu itu saya nanjak sehabis hujan.
Kalau sudah masuk di jalur pendakian setelah post pertama, jalurnya sudah masuk ke tanah. Ini super licin dan karena memang tracknya sudah ada dari dulu begitu, meskipun tergolong bagus tapi juga banyak yang licin dan tinggi-tinggi banget. Jadi benar-benar harus super hati-hati. Karena juga saya baru pertama kali ini nanjak, bodohnya saya malah menggunakan sepatu running yang sol bawahnya agak licin. Jadi yasudah deh! ahahahaha *sempet kepeleset.
ok fast foward lah ya. Saya nanjak cukup cepat dalam waktu satu jam empat puluh lima menit, karena meskipun pertama kali saya termasuk lincah karena suka jalan. Akhirnya pun kami sampai ke puncak siang hari.
Bulan mei waktu itu termasuk bulan yang cukup rame. Banyak yang juga nanjak dan sudah dari sebelum kami bermalam disana. Untungnya, lahan di puncak luas banget dan ada yang lebih tinggi dari yang saya tenda-in tempatnya. Jadi meskipun ramai, kita masih bisa camping secara private. Meskipun sudah diatas atau dipuncak juga, tetap aja dingin udaranya. Lebih ke sejuk sih, engga begitu nusuk. Tapi matahari tetap aja ada diatas bersinar, sedikit tertutup kabut. Karena itu teman-teman tetap pakai sunscreen ya!
The best view of Prau enggak bisa dibilang best kalau bukan pas sunset dan sunrise. Itu adalah momen terbaiknya Prau. Ketika malam, semakin tinggi tempat kita bertenda kita semakin merasa dekat dengan awan! Ahahaha. Engga deng. Rasanya deket banget untuk lihat dan raih bintang.
Benar-benar satu langit isinya bintang semua. Jadi tinggal terlentang aja dirumput-rumput dan nikmatin indahnya langit malam dan angin dingin yang menusuk. Nah sayangnya nih, saya enggak bisa foto karena hape saya butut. Pas foto cuma gelep aja, bintang-bintangnya burem abis ga ada yang keliatan ahahhaa. Maaf ya teman-teman. Tapiiii tentu, untuk sunrise saya foto dong. Sunrise disana sekitar jam 6 atau 7 gitu sudah mulai keliatan. Jadi kita bisa lihat sunrise berjam-berjam, sambil masak, ngobrol, dan juga nyantai.
Kedua foto ini saya ambil dengan jeda satu jam. Keliatan kan bedanya? Awan-awannya sudah mulai muncul. Pagi begitupun itu dinginnya masih sama! Chilling af.Selain itu juga, pemandangan lain Prau yang terbaik adalah dua gunung didepan atau dihadapan Prau. Ada dua gunung lain yang bersampingan yaitu Gunung Sumbing dan Sindoro.
Saya sempat foto tapi lupa simpan dimana, jadi nanti kalau mau update lagi saya sekalian tambahin ya. Tapi itu bagus banget, kalian juga bisa google. Saya bertenda pas didepan situ. Jadi pas bangun pagi-pagi saya bisa lihat pemandangan indah diatas dengan dibawahnya dua gunung yang berdempetan.
Itu juga dijadikan salah satu spot terbaik untuk foto pas di Prau. Pas agak siang, kalian bisa bayangkan saya keluar tenda dan melihat orang-orang sudah berdiri didepan tenda saya foto-foto dengan dibelakangnya dua gunung tersebut xD
Perjalanan pulang atau mendaki turun, ini jadi yang agak bahaya. Jalannya licin banget dan cenderung lebih curam. Banyak trapnya. Benar-benar tanah dan bahkan ada beberapa yang bolong gitu. Kayaknya sih saya turun dijalur yang berbeda dari awal saya naik, makanya pas pulang lebih curam.
Banyak juga ketemu dengan pendaki-pendaki lain, sampai pada saling memperhatikan karena memang curam banget. Ada beberapa pohon yang udah jatuh, disamping kami juga jurang-jurang. Beberapa jalur ada yang sempit banget jalurnya dan ada yang kebelah.
xD saya ga drama loh ya! Ahahhaa.
Tapi overall, Gunung Prau sih pastinya moment indah banget. Memorable. Setidaknya kalian harus coba sekali! Apalagi untuk kalian yang engga pernah mendaki sebelumnya, jangan takut karena jalurnya aman. Kalau takut merasa capek, ya wajar namanya juga mendaki apalagi pertama kali!
Nah, siapa dari kalian yang tertarik untuk naik gunung Prau? Atau kalian pernah naik gunung gak sebelumnya? Komen dong! Ayo bahas bareng. Hehehe. Thanks guys!